Bagi saya dan tentunya banyak umat Muslim di dunia, Ramadan adalah gerbang memori yang mengantarkan kita pada nostalgia masa lampau. Kenangan yang terukir, tawa dan canda yang mewarnai, hingga pilu yang membekas.
Bagi mereka yang beranjak remaja, Ramadan membawanya kembali ke masa kanak-kanak di kampung halaman. Kenangan tentang ngabuburit bersama teman, bermain petasan, atau sekedar berebut takjil di masjid.
Bagi dia yang beranjak dewasa, memori tentang bulan Ramadan adalah momen reuni dengan sahabat karib. Mengaji bersama, tarawih berjamaah. Kenangan tentang persahabatan dan kebersamaan yang sulit terganti.
Bagi mereka yang menua, Ramadan menghadirkan kenangan tentang keluarga. Tentang suasana rumah, Tentang sosok orang terkasih yang pergi mendahului. Anak-anak yang tumbuh dewasa, dan kebersamaan di meja makan saat sahur. Kenangan yang selalu berhasil menghangatkan hati, dan menghadirkan haru dan pilu.
Ramadan akan selalu seperti itu, hadir memanggil kembali begitu banyak kenangan. Kenangan yang membentuk siapa aku dan kamu saat ini. Kenangan yang membuat kita bersyukur, bersedih, dan belajar untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik.
Comments
Post a Comment