Skip to main content

Tanda Mata Iceland Untuk Messi

Konon warga Iceland yang hanya beberapa ratus ribu itu merupakan kumpulan manusia yang memilik kepintaran di atas rata-rata. Bahkan hasil penelitian yang dilakukan oleh salah satu lembaga menobatkan Islandia sebagai negara dengan masyarakat yang paling mencerminkan perilaku beragama (Muslim).

Mungkin parameter perilaku yang diukur adalah kebiasaan masyarakatnya yang sangat taat peraturan. Karena kalau dilihat dari data perkawinan negeri ini sangat jauh dari perilaku beragama. Menurut data statistik terkait perkawinan, lebih 70% penduduk Iceland terlahir di luar ikatan pernikahan.
Jika kalian melihat peta daratan benua Eropa maka kamu tak akan menemukan lokasi negeri ini. Ia hanya pulau terpencil di Utara samudera Atlantik, yang terpisah jauh dari daratan Eropa. Isi perut buminya dipenuhi oleh magma cair yang siap kapan saja dimuntahkan. Tanahnya adalah tumpukan magma yang mendingin. Belum lagi iklimnya yang tidak Jauh dari nama negaranya. Jauh dari kata ideal untuk berkembangnya sebuah peradaban.


Namun keterisolasian dan beratnya kondiai geografis Iceland tidak menjadikan negeri ini bisa dipandang sebelah mata, terutama dibidang Sepak Bola.
Semalam, Islandia memainkan pertandingan pertamanya dalam sejarah Piala Dunia versi FIFA itu. Setelah membuat kejutan di Euro dua tahun silam, dan berhasil lolos dengan predikat juara group kualifikasi Piala Dunia zona Eropa. Tidak cukup membuat masyarakat pencinta bola menjagokannya. Apa lagi yang dilawannya adalah Messi Cs.


Saat pertama masuk di stadion Spartak, Iceland sudah tampak tidak meyakinkan. Belum lagi apparel yang mereka gunakan semakin menambah ketidak yakinan saya pribadi bahwa Iceland akan membuat Argentina mengalami kesulitan meraih 3 point.


Ketika Kun Aguero membuka keunggulan Argentina di menit 19. Nampaknya pertandingan akan berlangsung dengan hujan gol. Bahkan sebelum si Kun menyarangkan bola, Argentina sudah membombardir pertahanan Iceland. Namun kejutan Islandia dua tahun lalu ternyata bersambung setidaknya hingga tadi malam. Hanya berselisih empat menit, Gunarson Cs. Berhasil menyamakan skor. Setelah itu Argentina semakin kesetanan, namun babak pertama berakhir dengan skor 1-1.


Serangan demi serangan Argentina berlanjut di babak kedua. Tetapi Halldorsson, kiper Iceland tampil apik di bawah mistar gawang menangkis serangan. Puncaknya ketika ia berhasil menepis penalti Lionel Messi.
Iceland yang secara matematis sudah memperoleh 1 point justru tampil sangat solid dalam statusnya sebagai tim anak bawang. Mereka kembali menampilkan karakternya sebagai masyarakat yang menjujung perilaku beragama dan berbudaya yang baik.


Tidak sama dengan tim-tim anak bawang lainnya yang jika memiliki peluang untuk memperoleh angka melawan tim besar maka pertandingan akan banyak diwarnai adegan cedera menyita waktu. Menurut pengamatan saya, pemain-pemain Iceland tampil dalam ketampanan maksimal selama pertandingan.
Saya berandai-andai jika Indonesia yang masyarakatnya sangat fanatik berkeyakinan itu berada dalam situasi sama yang dialami tim Iceland maka kita sudah melihat setidaknya lima orang pemain bergantian ditandu keluar lapangan. Kemudian injuri time ditambah 7 menit. Di pinggir lapangan penonton dengan muka merah, teriak "wasit anjing, wasit anjing".

Comments

Popular posts from this blog

Sandra Yang Kukenal

Sandra Dewi Hubungan saya dengan wanita kelahiran Pangkalpinang, Bangka Belitung itu tidak sedekat dulu. Perbedaan keyakinan dan kesibukan masing-masing membuat kami jarang memiliki waktu untuk bertemu. Ketika Sandra Dewi memutuskan pindah ke Jakarta pada tahun 2001 untuk melanjutkan kuliahnya, saya tetap tetap tinggal di kampung saya di Galesong dan melanjutkan sekolah di bangku kelas 6 Sekolah Dasar. Kecantikannya membuat wanita penggemar Disney ini banyak dilirik oleh produser dunia hiburan di Jakarta. Awalnya hanya ikut kontes kecantikan, ia menang. Setelahnya, karirnya terus menanjak. Sandra, begitu saya sering memanggilnya dulu, ini terlibat di beberapa proyek film layar lebar yang membuat namanya semakin tenar. Ia kemudian mencoba peruntungan di dunia tarik suara, kurang sukses, tapi namanya sudah terlanjur tenar. Karena tuntutan profesi dan cicilan yang masih banyak, Sandra kemudian menjadi presenter sebuah acara musik di stasiun TV swasta di Jakarta. Acara ini berlangsung cuku...

Menu Yang Sama

Penjual Daging Ayam di Bontopajja Waktu seperti berhenti di tempat jagal ayam potong. Bunyi pisau menyayat setiap bagian danging dan tulang ayam, menghadirkan irama yang perlahan menyadarkankanku, Ramadan akan segera beranjak pergi. Semacam ritual tahunan menjelang hari raya idul Fitri. Tahun ini giliranku mencari bahan opor ayam. Pukul sebelas lebih sedikit, saya memilih datang lebih awal saat antriannya belum ramai. Belajar dari tahun-tahun sebelumnya waktu sore menjadi saat yang tidak saya sarankan datang ke tempat jagal ini. Menu opor telah menjelma sebagai rasa yang mewakili kepergian bulan ramadan. Karinya seperti ucapan "see you goodbye". Aroma kelapa dan santannya menjadi pelatuk momen perpisahan. Besok tak sama lagi walau menu yang hadir mungkin sama. Kehangatan bulan kesembilan dalam penanggalan hijriah ini memang tak ada tandingannya. Dahaga dan lapar adalah bumbu dari perjuangan sebulan lamanya. Entah dari mana tetapi magis bulan ramadan selalu sama dan akan tetap...

Ridwan Sau dan Gen Z

Ridwan Sau Ridwan Sau seperti mendapatkan angin keduanya di era sosial media ini. Pelantung lagu daerah berbahasa Makassar yang tenar di awal era 2000-an kini kembali sibuk mengisi panggung-panggung di sekitaran Sulawesi. Lagunya yang akrab di teliga remaja 90-an ke bawah ini juga ternyata bisa sangat diterima oleh generasi-Z. Fenomena Ridwan Sau, menjadi bukti bahwa lagu-lagu pop daerah tak lekang oleh waktu. Di era digital ini, di mana musik modern dan internasional mendominasi, lagu-lagu lawas seperti yang dipopulerkan oleh Ridwan Sau kembali digemari oleh generasi muda, khususnya Gen Z. Media sosial, seperti TikTok dan YouTube, menjadi platform utama yang mempopulerkan kembali lagu-lagu pop daerah. Gen Z, yang dikenal aktif di media sosial, terpapar dengan konten-konten kreatif yang menggunakan lagu-lagu tersebut. Data menunjukkan bahwa 85% Gen Z di Indonesia menggunakan TikTok [Sumber: Katadata]. Platform ini telah melahirkan tren baru, seperti "dance challenge" dan ...