Skip to main content

Kerang Laut Lagi Musim di Galesong, Takalar.

Beberapa minggu terakhir ini masyarakadi sepanjang pesisir wilayah Galesong yang terdiri atas tiga kecamatan disibukan dengan aktifitas mencari Tude, sejenis kerang laut. Wilayah yang terletak disebelah barat kabupaten Takalar ini memang merupakan wilayah pesisir dan telah terkenal dengan beragam hasil lautnya.

Kerang Laut - Tude

"seperti tahun-tahun sebelumnya setiap awal musim angin timur Tude biasanya melimpah"
ujar salah satu warga dusun Ujung Kassi, Desa Aeng Batu-batu, Galesong Utara yang tidak ingin disebutkan namanya, ketika dimintai keterangannya, sabtu (30/6).

Kerang laut ini biasanya lebih banyak muncul ketika sore hingga tengah malam. Dan akan semakin banyak ketika sedang terjadi surut air laut. Bahkan menurut warga banyak dari mereka yang berburu Tude hingga larut malam.

Sedangkan menurut keterangan Dg. Ngintang, yang juga warga dusun Ujung Kassi mengatakan bahwa warga biasanya turun ke laut Attude (aktifitas mencari Tude) pada saat malam hingga menjelang subuh. Pada waktu-waktu itu biasanya Tude lebih banyak ditemukan.

Aktifitas mencari kerang laut ini ternyata tidak hanya menarik minat warga di pesisir Galesong saja. Setiap sore banyak warga dari daerah lain seperti dari kabupaten Gowa yang datang untuk mencari Tude.

"Kemarin banyak warga dari Gowa yang datang membawa ember besar dan peralatan untuk mencari Tude" ujar Dg. Tene' salah satu warga.

Kegiatan mencari kerang laut ini menurut pantauan kami terbilang cukup mudah bahkan banyak dari warga yang bermodalkan tangan kosong. Namun ada juga sebagian yang menggunakan alat sederhana yang berbentuk tapisan raksasa. Alat ini biasanya dibuat dari rangkain bambu dan besi seng bekas atau velg ban sepeda.

Ada juga beberapa warga di dusun Ujung Kassi ini yang memanfaatkan momen musim Tude ini untuk menambah penghasilan. Mereka menerima pesanan pembelian Tude dengan sistem pre-order.

Harga Tude yang dijual biasanya dipatok dengan kisaran Rp. 10000/liter. Bahkan menurut warga, pada musim Tude tahun lalu ada seorang warga di sana yang berhasil meraup keuntungan hingga lima juta rupiah sampai musim Tude berakhir.

Sedangkan Dg. Kanang yang merupakan warga kelurahan Bontolebang, Galesong Utara mengaku bahwa dia sangat menikmati panganan lauk dari Tude ini karena rasanya yang enak dan juga kandungan gizi serta proteinnya yang tinggi.

Comments

Popular posts from this blog

Sandra Yang Kukenal

Sandra Dewi Hubungan saya dengan wanita kelahiran Pangkalpinang, Bangka Belitung itu tidak sedekat dulu. Perbedaan keyakinan dan kesibukan masing-masing membuat kami jarang memiliki waktu untuk bertemu. Ketika Sandra Dewi memutuskan pindah ke Jakarta pada tahun 2001 untuk melanjutkan kuliahnya, saya tetap tetap tinggal di kampung saya di Galesong dan melanjutkan sekolah di bangku kelas 6 Sekolah Dasar. Kecantikannya membuat wanita penggemar Disney ini banyak dilirik oleh produser dunia hiburan di Jakarta. Awalnya hanya ikut kontes kecantikan, ia menang. Setelahnya, karirnya terus menanjak. Sandra, begitu saya sering memanggilnya dulu, ini terlibat di beberapa proyek film layar lebar yang membuat namanya semakin tenar. Ia kemudian mencoba peruntungan di dunia tarik suara, kurang sukses, tapi namanya sudah terlanjur tenar. Karena tuntutan profesi dan cicilan yang masih banyak, Sandra kemudian menjadi presenter sebuah acara musik di stasiun TV swasta di Jakarta. Acara ini berlangsung cuku...

Menu Yang Sama

Penjual Daging Ayam di Bontopajja Waktu seperti berhenti di tempat jagal ayam potong. Bunyi pisau menyayat setiap bagian danging dan tulang ayam, menghadirkan irama yang perlahan menyadarkankanku, Ramadan akan segera beranjak pergi. Semacam ritual tahunan menjelang hari raya idul Fitri. Tahun ini giliranku mencari bahan opor ayam. Pukul sebelas lebih sedikit, saya memilih datang lebih awal saat antriannya belum ramai. Belajar dari tahun-tahun sebelumnya waktu sore menjadi saat yang tidak saya sarankan datang ke tempat jagal ini. Menu opor telah menjelma sebagai rasa yang mewakili kepergian bulan ramadan. Karinya seperti ucapan "see you goodbye". Aroma kelapa dan santannya menjadi pelatuk momen perpisahan. Besok tak sama lagi walau menu yang hadir mungkin sama. Kehangatan bulan kesembilan dalam penanggalan hijriah ini memang tak ada tandingannya. Dahaga dan lapar adalah bumbu dari perjuangan sebulan lamanya. Entah dari mana tetapi magis bulan ramadan selalu sama dan akan tetap...

Ridwan Sau dan Gen Z

Ridwan Sau Ridwan Sau seperti mendapatkan angin keduanya di era sosial media ini. Pelantung lagu daerah berbahasa Makassar yang tenar di awal era 2000-an kini kembali sibuk mengisi panggung-panggung di sekitaran Sulawesi. Lagunya yang akrab di teliga remaja 90-an ke bawah ini juga ternyata bisa sangat diterima oleh generasi-Z. Fenomena Ridwan Sau, menjadi bukti bahwa lagu-lagu pop daerah tak lekang oleh waktu. Di era digital ini, di mana musik modern dan internasional mendominasi, lagu-lagu lawas seperti yang dipopulerkan oleh Ridwan Sau kembali digemari oleh generasi muda, khususnya Gen Z. Media sosial, seperti TikTok dan YouTube, menjadi platform utama yang mempopulerkan kembali lagu-lagu pop daerah. Gen Z, yang dikenal aktif di media sosial, terpapar dengan konten-konten kreatif yang menggunakan lagu-lagu tersebut. Data menunjukkan bahwa 85% Gen Z di Indonesia menggunakan TikTok [Sumber: Katadata]. Platform ini telah melahirkan tren baru, seperti "dance challenge" dan ...