Tak perlu kita mengumpat jika rasa telah menemui ajalnya,
semua yang ada terkadang akan tiada. Biarkan ia berirama sesuai pola nada yang
dirangkai komproser. Kita tanpa kata mencoba menyimpulkan, kita tanpa ilmu
banyak bicara. Ada setitik hal yang bisa dirangkai sebagai sebua makna.
Betapa rugi hidup ini membiarkan semuanya pergi tanpa
menyisahkan jejak langka yang menunjuk arah. Jika kembali rasa itu berwujud,
perhatikan kesinambungan, semoga kita mampu menilai dengan lebih baik.
Membentuk pandangan, menambah referensi, dan melengkapi
fuzzel imageku yang hilang. Kusadari, sabar itu luar biasa. Ada dimensi yang
tersingkap diujungnya.
Comments
Post a Comment