Senin pagi saat dimana seluruh sekolah di negeri ini melaksanakan upacara bendera. Kepala Sekolahku tampil di podium membacakan lima teks itu yang belakangan baru kutahu bahwa itulah sumber dari segala sumber hukum di negeri ini –Pancasila. Kepala Sekolahku tampil mebacakannya dengan intonasi yang berirama garang seperti saat gladi resik. Bagiku saat itu teks pancasila adalah lima teks yang dibaca kemudian akan diikuti oleh khalayak yang hadir, membahana dan kuanggap itu sebagai yel-yel pemacu semangat untuk mengarungi hari-hari persekolahan seminggu kedepannya.
Dangkal sungguh pengetahuanku tentang Pancasila waktu itu. Sekarang kutahu bahwa seorang pembesar telah merangkai lima susunan kalimat pemersatu. Temanya yang Bhineka Tunggal Ika telah membuat bangsa penuh rasa, ras, dan keyakinan ini menjadi terangkul di bawah lintasan garis katulistiwa.
1 juni enam puluh tujuh tahun lalu sebuah pidato bersejarah dibacakan dari ibukota Negara. Bung Karno dari pengasingannya membawa konsep Negara yang dibacakannya saat itu. Sekarang setelah merdeka tanggal itu dijadikan sebagai momentum hari kelahiran Pancasila.
Sekarang setelah enam puluh tujuh tahun lalu setelah melewati berupa-rupa ancaman paham yang menawarkan angin surga, kini ia tampil sebagai paham yang tak tergantikan. Sering kudengar orang-orang menamakan kaum yang melanggar norma kehidupan dengan julukan “orang yang tak ada Pancasilanya”.
Generasi muda sepertiku saat ini harus tempil menawarkan inovasi konsep yang berlandaskan Pancasila guna menghadapi perubahan warna zaman. Inilah saatnya kita tampil di depan podium bukan hanya sebagai pembaca teks seperti Kepala Sekolah ku waktu di sekolah dasar dulu. Namun kini saatnya aku dan kalian semua menjadi negarawan yang Pancasilais bukan hanya sekedar Soekarnois.
Pancasila.
Satu: “ketuhanan yang maha Esa
Dua: “kemanusiaan yang adil dan beradat”
Tiga: “persatuan Indonesia”
Empat: “kerakyatan yang dipimping oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”
Lima: “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”
Comments
Post a Comment