Skip to main content

Kaledoskop Ku

Tahun 2011 sebentar lagi akan berlalu, banyak cerita yang telah tercipta mulai dari yang remeh temeh sampai yang kelas berat. Kuliahku telah kujalani selama tujuh semester di tahun ini. Di tahun depan aku berencana untuk menyusun tugas akhir yang sampai sekarang belum kudaptkan judulnya. "kayaknya mesti bersemedi duluh di gua-nya Sung Go Kong".
Inilah masa hidup peralihan yang dinamakan LABIL, tidak lain dan tidak bukan adalah masalah asmara. "soal cinta luar biasa" itu katanya Budi Doremi dan memang begitu luar biasa cintaku di tahun 2011. Cewe yang kukejar bertahun-tahun telah raib direbut orang. Ia memutuskan untuk beranjak dariku yang tak menentu arah ini. Aku sangat paham dengan keputusan dia dan aku akan terima semua keputusannya.
Kemudian aku mencintai seseorang gadis yang ternyata mempu memberi warna lain dari caraku memandang cinta. Tapi justru saat itulah aku mengalami kebingungan rasa. Ia telah memiliki pendamping kawan, sulit bagiku merebut (me-ngodo) pacar orang. Aku telah alami bagaimana rasanya pacarki kita diganggu dan diambil orang lain. "ok, soal cinta cukup saya ceritakan sampai disitu aja".
Bay the way selain saya punya masa lalu saya juga masi punya ji masa depan kodong. Sekedar info aja aku telah menentukan my planning untuk tahun 2012, sebagai berikut garis besarnya:
  1. Meraih gelar Sarjana Sains (melaksanakan KP dan KKN serta menyelesaikan tugas akhir pastinya).
  2. Menyelesaikan proyek ambisius-ku (proyek ini masi bersifat secret project).
  3. Berbakti pada orang tua dan negara.
  4. Siaga satu dengan segalah kemungkinan dengan tindak tanduk orang tua ku ("jangan sampe na pabuntingnga". 
Kita harus bertawakal dan berusaha untuk semua resolusi di tahun 2012 ini. Kata orang bijak "manusia hanya berencana, dan Tuhan-lah yang menentukan.

Comments

Popular posts from this blog

Sandra Yang Kukenal

Sandra Dewi Hubungan saya dengan wanita kelahiran Pangkalpinang, Bangka Belitung itu tidak sedekat dulu. Perbedaan keyakinan dan kesibukan masing-masing membuat kami jarang memiliki waktu untuk bertemu. Ketika Sandra Dewi memutuskan pindah ke Jakarta pada tahun 2001 untuk melanjutkan kuliahnya, saya tetap tetap tinggal di kampung saya di Galesong dan melanjutkan sekolah di bangku kelas 6 Sekolah Dasar. Kecantikannya membuat wanita penggemar Disney ini banyak dilirik oleh produser dunia hiburan di Jakarta. Awalnya hanya ikut kontes kecantikan, ia menang. Setelahnya, karirnya terus menanjak. Sandra, begitu saya sering memanggilnya dulu, ini terlibat di beberapa proyek film layar lebar yang membuat namanya semakin tenar. Ia kemudian mencoba peruntungan di dunia tarik suara, kurang sukses, tapi namanya sudah terlanjur tenar. Karena tuntutan profesi dan cicilan yang masih banyak, Sandra kemudian menjadi presenter sebuah acara musik di stasiun TV swasta di Jakarta. Acara ini berlangsung cuku...

Menu Yang Sama

Penjual Daging Ayam di Bontopajja Waktu seperti berhenti di tempat jagal ayam potong. Bunyi pisau menyayat setiap bagian danging dan tulang ayam, menghadirkan irama yang perlahan menyadarkankanku, Ramadan akan segera beranjak pergi. Semacam ritual tahunan menjelang hari raya idul Fitri. Tahun ini giliranku mencari bahan opor ayam. Pukul sebelas lebih sedikit, saya memilih datang lebih awal saat antriannya belum ramai. Belajar dari tahun-tahun sebelumnya waktu sore menjadi saat yang tidak saya sarankan datang ke tempat jagal ini. Menu opor telah menjelma sebagai rasa yang mewakili kepergian bulan ramadan. Karinya seperti ucapan "see you goodbye". Aroma kelapa dan santannya menjadi pelatuk momen perpisahan. Besok tak sama lagi walau menu yang hadir mungkin sama. Kehangatan bulan kesembilan dalam penanggalan hijriah ini memang tak ada tandingannya. Dahaga dan lapar adalah bumbu dari perjuangan sebulan lamanya. Entah dari mana tetapi magis bulan ramadan selalu sama dan akan tetap...

Ridwan Sau dan Gen Z

Ridwan Sau Ridwan Sau seperti mendapatkan angin keduanya di era sosial media ini. Pelantung lagu daerah berbahasa Makassar yang tenar di awal era 2000-an kini kembali sibuk mengisi panggung-panggung di sekitaran Sulawesi. Lagunya yang akrab di teliga remaja 90-an ke bawah ini juga ternyata bisa sangat diterima oleh generasi-Z. Fenomena Ridwan Sau, menjadi bukti bahwa lagu-lagu pop daerah tak lekang oleh waktu. Di era digital ini, di mana musik modern dan internasional mendominasi, lagu-lagu lawas seperti yang dipopulerkan oleh Ridwan Sau kembali digemari oleh generasi muda, khususnya Gen Z. Media sosial, seperti TikTok dan YouTube, menjadi platform utama yang mempopulerkan kembali lagu-lagu pop daerah. Gen Z, yang dikenal aktif di media sosial, terpapar dengan konten-konten kreatif yang menggunakan lagu-lagu tersebut. Data menunjukkan bahwa 85% Gen Z di Indonesia menggunakan TikTok [Sumber: Katadata]. Platform ini telah melahirkan tren baru, seperti "dance challenge" dan ...