Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2012

Pancasila di Podium Tertinggi

Senin pagi saat dimana seluruh sekolah di negeri ini melaksanakan upacara bendera. Kepala Sekolahku tampil di podium membacakan lima teks itu yang belakangan baru kutahu bahwa itulah sumber dari segala sumber hukum di negeri ini –Pancasila. Kepala Sekolahku tampil mebacakannya dengan intonasi yang berirama garang seperti saat gladi resik. Bagiku saat itu teks pancasila adalah lima teks yang dibaca kemudian akan diikuti oleh khalayak yang hadir, membahana dan kuanggap itu sebagai yel-yel pemacu semangat untuk mengarungi hari-hari persekolahan seminggu kedepannya. Dangkal sungguh pengetahuanku tentang Pancasila waktu itu. Sekarang kutahu bahwa seorang pembesar telah merangkai lima susunan kalimat pemersatu. Temanya yang Bhineka Tunggal Ika telah membuat bangsa penuh rasa, ras, dan keyakinan ini menjadi terangkul di bawah lintasan garis katulistiwa. 1 juni enam puluh tujuh tahun lalu sebuah pidato bersejarah dibacakan dari ibukota Negara. Bung Karno dari pengasingannya membawa konsep Nega...

Kapilah Berlalu

Alunan angin dari pintu laboratorium membisihkan nelangsa, empat tahun lalu kurang lebih demikian. Laut utara mencair, semerbak harum sakura di taman Chiba, musim kini benar telah berganti. Sungguh empat tahun sudah kutapaki langkah sebagai perwujudan kewajibanku. Bangku kuliah dengan hangat debunya di pagi hari ketika perkulihan jam pertama. Sisa belulang yang kupersembahkan bagi tiap malamku saat tugas deadline keesokan harinya. Angin masi berhembus di celah pintu itu. Sungguh telah kurasakan secara perlahan kerisauan mahasiswa pada tingkat akhir. Rencana-rencana pada tiap detik yang mengitimidasi. Seperti aungan ketika ditanya "sudah sarjana?" . Tapi persis seperti kata pepatah "anjing menggonggong kapilah-pun berlalu" Berikut pertanyaan-pertanyaan yang membuatku risau:

Virus Merah Jambu

Kalau dirasa-rasa, dicuekin itu asyik juga yaa. Pada momen sepert itu saya merasakan derita fakir perhatian. Sesaat kemandirian akan berperan besar dalam bersimbiosis dengan waktu. Dicuekin bisa saja ini adalah semecam time education untuk naik kelas nanti, banyak rumus yang mesti dicarikan solusi. Gold moment suasana syahdu dicuekin adalah ketika bulan nampak indah setiap malam dan otak menjadi lebih kreatif. Hening membuat ku semakin bergairah membasuh embun di pagi hari. Jam terjaga semakin panjang meski itu hanya digunakan sebesar-besarnya untuk menelaah kata dalam buku tanpa olah raga jari (SMS-an) :-). Jika kita membayangkan keindahan seseorang disaat kita dicuekin maka keindahan itu nampak semakin menggila, entah ini dinamakan efek apa?. Gemercik air merdu hangat menyusuri lorong tenggorokan saat kuhaus di tengah malam. Ada solusi yang ditawarkan tetangga sebelah pintu "ingat kekurangannya" tapi semua itu hanya aib yang menandakan bahwa aku benar telah dicuekin. Lal...

Cerita Sarang Laba-laba

Ga ada kerjaan sambil nungguin email terbuka, buka buka folder lama yang uda banyak sarang laba-labanya. Gue hampir gak kenal lagi muka-muka itu. Nampak tawar di mataku alias sudah tidak asing lagi. Empat tahun lalu kurang lebih seperti itu. Polos abies kata orang, muka kusam tak terawat karena waktu kami tersitah oleh seabrek kegiatan. Emosi terkuras energi terperas dan tubuh ini terkapar. Inilah wajah-wajah candra dimuka empat tahun yang lalu. Kini mereka perlahan hilang, kabur ditelang waktu demi sebuah cita-cita, harapan dalam tuntutan hidup. Tak pernah kusadari saat itu bahwa aku akan sampai pada saat ini dan mersakan bahwa kita pada akhirnya akan menjadi sebuah cerita lalu berganti dengan cerita baru yang akan muncul. "use your mind be the best".

Dicuekin

Dalam kasus dicuekin hanya ada dua kesimpulan yang mungkin bisa kita tarik, tak dikehendaki atau mungkin tak ada irama yang lirih pada diri. Jika hal ini melanda sebagian dari anda maka kembalilah pada jalan yang menurut anda bisa menetramkan batuk kronis akibat debu pata hati.

Kebersamaan di Posko KKN