Senin pagi saat dimana seluruh sekolah di negeri ini melaksanakan upacara bendera. Kepala Sekolahku tampil di podium membacakan lima teks itu yang belakangan baru kutahu bahwa itulah sumber dari segala sumber hukum di negeri ini –Pancasila. Kepala Sekolahku tampil mebacakannya dengan intonasi yang berirama garang seperti saat gladi resik. Bagiku saat itu teks pancasila adalah lima teks yang dibaca kemudian akan diikuti oleh khalayak yang hadir, membahana dan kuanggap itu sebagai yel-yel pemacu semangat untuk mengarungi hari-hari persekolahan seminggu kedepannya. Dangkal sungguh pengetahuanku tentang Pancasila waktu itu. Sekarang kutahu bahwa seorang pembesar telah merangkai lima susunan kalimat pemersatu. Temanya yang Bhineka Tunggal Ika telah membuat bangsa penuh rasa, ras, dan keyakinan ini menjadi terangkul di bawah lintasan garis katulistiwa. 1 juni enam puluh tujuh tahun lalu sebuah pidato bersejarah dibacakan dari ibukota Negara. Bung Karno dari pengasingannya membawa konsep Nega...