Nayib Bukele menarik perhatian dunia terutama di bidang keuangan. Bukan main keberaniannya, pada juli 2021 yang lalu ia mengumumkan bahwa Bitcoin menjadi alat pembayaran yang sah di negaranya. Menjadikan El Salvador sebagai negara pertama yang melakukan itu dan masih menjadi negara satu-satunya hingga saat ini.
Nayib Bukele yang keturunan Arab Palestina itu menduduki jabatan Presiden El Salvador sejak tahun 2019 memang terkenal sebagai sosok nyentrik, anti kemapanan dan sangat tertarik dalam semua hal yang berhubungan dengan teknologi, tidak terkecuali Bitcoin itu.
Baginya teknologi Bitcoin adalah senjata yang ampuh untuk melawan kemapanan, impriealisme, dan Wall Street, hal itu ia ungkapan melalui akun twitternya.
Nayib paham betul kekuatan dan potensi dari Bitcoin sebagai alat tukar masa depan. Sifat Bitcoin yang tidak terpusat dan tak bisa diatur-atur oleh satu dua orang seperti halnya dollar Amerika, menjadi semacam gambaran dari jati diri seorang Nayib Bukele yang tidak mau didikte oleh negara adikuasa.
Keputusan Nayib Bukele untuk mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi El Salvador adalah langkah yang kontroversial dan memiliki dampak yang kompleks pada ekonomi negara tersebut. Beberapa orang menganggap bahwa ini adalah sebuah terobosan dan kemajuan dalam perkembangan teknologi keuangan, sementara yang lain mengkritik keputusan ini karena dapat memperburuk kondisi ekonomi El Salvador.
Salah satu keuntungan dari adopsi Bitcoin adalah dapat membuka pintu bagi inklusi keuangan dan memperkuat hubungan bisnis dengan negara-negara lain yang juga menggunakan Bitcoin. Selain itu, penggunaan Bitcoin juga dapat memfasilitasi transaksi keuangan yang lebih cepat dan efisien.
Bagi barat khususnya Amerika Serikat, Nayib tentunya menjadi sosok antagonis baru yang perlu diberikan perhatian. Kebijakan adopsi Bitcoin Nayib diserang habis-habisan oleh media barat. El Salvador telah dilabeli sebagai negara yang akan gagal bayar hutang dan perekonomiannya akan ambruk serta hal-hal buruk lainnya.
Nayib tak bergeming, ia bahkan mengeluarkan pernyataan menantang, bahwa El salvador akan membeli satu Bitcoin tiap harinya sebagai khas negara. Bahkan saat harga mata uang kripto itu ambruk sejadi-jadinya tahun 2022 lalu, Nayib tetap santai.
Dan Nayib membuktikan kata-katanya, hutang 800 juta dollar El Salvador yang jatuh tempo mampu ia lunasi. Bahkan ia juga melunasi 450 juta dollar hutang El Salvador yang baru jatuh tempo 2025 nanti.
Nayib menyimpan dendam kesumat ke media-media barat yang rajin menjelekannya. Maka ketika ia mampu mematahkan semua pemberitaan negatif terhadapnya dan negaranya. Media barat semacam ditampar dan ditelanjangi oleh Nayib.
Hari ini mungkin sebagai bentuk kekalahan, bloomberg satu dari banyak media barat menulis judul berita "How El Salvador’s Bitcoin-Loving President Won Over Wall Street".
Comments
Post a Comment