Pukul 23:00 waktu sekitar ku yang diriku sekarang nimbrung di 119 lebih beberapa koma derajart bujur timur. sensasi ngupil yang kualami terkadang sering datang tiba-tiba, seakan ada motivasi yang aneh jika perasaan itu datang. Maka sama halnya dengan sensasi ngupil, sensasi menulis ku juga demikian. terkadang ia datang seperti saat ini.
Sehabis membaca beberapa artikel di dunia maya aku buka beberapa list lagu, "waiting for the end" kulihat ia ada dalam folder yang kuberi nama "barat". Ketika aku putar lagunya, aku semacam berubah jadi seorang Presiden yang di sana sini di demo oleh rakyatnya.
Memimpin negeri akbar seperti Indonesia adalah sebuah kebanggaan dan sejarah, tetapi salah sedikit kita bisa serasa jadi daging panggang di mulut Serigala. Menjadi pemimpin berati bertanggung jawab pada diri, yang dipimpin, dan Tuhan sebagai penuntut di hari kemudian. Kita mesti tahu bahwa herarki negara dalam struktur yang kita pimpin adalah kita sebagai komando. Tegas dengan kejernian berfikir tidak layak lagi dijadikan kata-kata yang tersurat di lembaran kertas, namun itu harus menjadi watak kita sebagai pemimpin.
"waiting for the end" menunggu untuk berakhir seperti halnya ungkapan orang bijak "badai pasti berlalu", semuanya pasti akan berakhir tapi tidak pernah ada jaminan bahwa ia tidak akan balik lagi.
Comments
Post a Comment