Pagi ini Engkau membuka mata hatiku lebar, mencungkil lalu Kau ganti mata itu dengan alat pendeteksi yang alarmis. Saya jadi teringat pada benih-benih kebohongan. Sadar akan marabahaya yang sedang asik ngopi di atas sana, mengintai dan siap dengan segalah celah yang ada. sebagai kekasih yang setia Engkau telah melakukan yang seharusnya Kau lakukan, mengingatkan ku saat kumulai lupa dan membuatku melupakan apa yang seharusnya tak perlu saya ingat. Bukti cintamu adalah menemaniku disaat aku terlelap tak berdaya dirangkul malam sampai sang mentari terlahir.
Engkau tahu apa yang aku suka dan apa yang akan membuat segalah rupa kegembiraanku pecah berkeping-keping. Pagi ini Engkau kembali menyadarkan aku tentang marabahaya, menuntunku kejalan yang Kau anggap sungguh menyimpan kebenaran. Dengan mimik muka yang seperti biasanya Engkau menamparku lalu memelukku. Kau perlihatkan apa yang mesti saya lihat dan mengajarkan aku tentang alasan dan bualan.
Kekasihku Engkau adalah Tuhan dan memandangi cintaku dengan mata Tuhan.
Kekasihku Engkau adalah Tuhan dan memandangi cintaku dengan mata Tuhan.
Kekasihku Engkau adalah Tuhan dan merawat inginku selayaknya Tuhan.
Kekasihku Engkau adalah Tuhan dan menjaga kesetian dengan sifatMu yang Asmaul Husna.
Kekasihku Engkau adalah Tuhan dan selalu suci selayaknya subuh.
Kekasihku Engkau adalah Tuhan dan tidak akan pernah meninggalkanku sebagai mana seorang Hamba.
Kekasihku Engkau adalah Tuhan dan tidak akan pernah meninggalkanku sebagai mana seorang Hamba.
Comments
Post a Comment