Kebingungan melandaku, hubungan kita tak lazim, asing untuk perasaan. Aku mencintaimu dan kau membutuhkanku. Aku membutuhkanmu tapi kau belum bisa mencintaiku. Aku tak pernah merasa legah disaat ku pustuskan menjauh. Engkau adalah warna tersendiri dari hatiku, bagian dari pelangi yang memberi keindahan dalam gerimis tangis pedih patah hatiku di masa lalu.
Maafkan aku jika engkau tak bisa menerima, ku maafkan pulah dirimu karena kau tak bisa menjadi seperti yang kuinginkan. Aku tak bisa melupakanmu apalagi membuat jarak, namun kita harus lakukan itu. Pedih terasa dan aku masi bingung.
Kutafsirkan dirimu dan kucubo untuk tak mencintaimu tapi aku terlanjur. Tak mudah bagiku meletakkan dan meninggalkanmu pergi, dan aku masih saja tetap bingung. Aku terkadang menyesal mengungkapkan rasaku, jujur tentang dirimu bagiku. Aku begitu kagum padamu, pada setiap segmen kesetianmu. Meski aku tak tahu mengapa demikian. Kuingin Tuhan mengirimkan bagiku pendamping selayaknya dirimu.
Dan jika dikaji lebih dalam aku masih tetap bingung. Aku yakin Tuhan punya maksud dengan semua ketidak puasan kita.
Aku menjauh bukan ku benci, tapi karena ku kagum pada setiap segmen kesetian yang Tuhan anugrahkan padamu.
Dan jika dikaji lebih dalam aku masih tetap bingung. Aku yakin Tuhan punya maksud dengan semua ketidak puasan kita.
Aku menjauh bukan ku benci, tapi karena ku kagum pada setiap segmen kesetian yang Tuhan anugrahkan padamu.
for Mbak Yang Manis...
Comments
Post a Comment